Melasma dan Cara Mengatasinya

Melasma merupakan pigmentasi berlebihan yang terjadi pada suatu bagian dari kulit (terutama kulit wajah) yang muncul berupa bercak hitam. Flek atau melasma juga dikenal dengan nama chloasma, tanda kehamilan, pigmentasi, bercak coklat, dan sebagainya (Kauh and Zachian, 1999). Melasma adalah masalah yang umum terjadi, terutama wanita 30 tahun ke atas (lebih dari 40% wanita pada usia ini sangat rentan). Meski demikian kasus ini juga dialami oleh pria. Setiap golongan ras juga memiliki resiko yang sama, namun lebih banyak terjadi pada penduduk di negara Amerika Latin dan Asia.

Faktor-faktor yang diduga menjadi etiologi melasma adalah perubahan hormonal pada kehamilan, penggunaan obat kontrasepsi hormonal, disfungsi tiroid, kosmetika tertentu, dan obat-obat photosentizizer. Faktor terpenting dalam terjadinya melasma adalah paparan sinar matahari (Gupta et al, 2006).

Proses Terjadinya Melasma

Radiasi UV menyebabkan terbentuknya reactive oxygen specias (ROS) yang mengakibatkan stres oksidatif. Stres oksidatif berperan penting pada efek biologis yang disebabkan oleh sinar UV. Radiasi UV menyebabkan peroksidasi lipid di membran sel, mengakibatkan terbentuknya radikal bebas. Radikal bebas ini kemudian akan menstimulasi melanosit untuk memproduksi melanin yang berlebih.

Ada beberapa macam perawatan yang tersedia untuk mengatasi melasma, umumnya bersifat tropikal menggunakan bleaching agents, seperti hydroquinone, maupun retinoic acid (Griffiths et al, 1993). Cara lain adalah berupa mekanikal dengan cara mikrodermabrasi maupun laser (Grimes, 1995). Namun hingga saat ini perawatan mengatasi melasma masih menjadi tantangan tersendiri karena responnya yang bervariasi, waktu peratan yang lama dan sifatnya yang tidak tahan lama. Maka dari itu perawatan internal dengan pemberian secara oral dapat dijadikan salah satu solusi untuk perawatan melasma untuk hasil yang lebih bertahan lama dan aman untuk jangka panjang.

French Maritime Pine Bark Extract

French Maritime Pine Bark Extract (Ekstrak FMPB) yang mengandung Procyanidin merupakan eksrtak yang diambil dari tumbuhan Pinus pinaster yang tumbuh di Prancis tepatnya di hutan Landes de Gascogne di lana seluar 1 juta hektar yang terdapat di barat daya Prancis. Kulit batang pohonnya sangat kaya akan polifenol. Polifenol ini selanjutnya akan diekstrasi.

Ekstrak FMPB yang terstandarisasi dan telah dipantenkan, yaitu Pynogenol memiliki beragam manfaat farmakologi. Ekstrak ini terdiri atas konsesntrat polifenol, terutama asam fenolat dan Procyanidin. Kuliatas kulit pohon pinus yang digunakan untuk membuat ekstrak, distandarisasi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Prancis. Kulit pohon pinus yang ditanam bersamaan harus sudah berumur 30-50 tahun sehingga kualitas bahan mentah yang digunakan untuk menghasilkan Procyanidin stabil dan tidak mengalami variasi musiman atau tahunan dan berbeda-beda dengan produk-produk herbal lainnya.

Ekstrak FMPB diambil dari kulit batang pohon pinus yang telah dibersihkan, diseleksi, dan dihancurkan di pabrik yang berdekatan dengan hutan pinus. Kulit pohon pinus tadi mengalami serangkaian tahap ekstraksi dengan menggunakan air dan etanol sebagai pelarut melalui proses ekstraksi otomatis yang telah dipatenkan. Ekstrak tadi kemudian dikeringkan hingga menghasilkan seburk yang sangat halus berwarna kecoklatan, dan larut dalam air.

Salah satu kegunaan utama ekstrak FMPB di bidang dermatologi adalah untuk mengatasi kelainan hiperpigmentasi, terutama melasma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian FMPB 40 mg dua kali sehari mampu memberikan perbaikan bermakna pada luas area melasma maupun indeks pigmentasi pada pasien. Ekstrak FMPB berpotensi menjadi solusi terapi baru untuk mengatasi melasma.